Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Sepucuk Surat Untuk Bidadari

Gambar
Tak pernah kutulis surat untukmu sebelumnya, tapi hari ini izinkanlah aku memberimu peluk dalam bentuk kata-kata. Agar hilang resahmu, agar reda segala gelisah yang bergemuruh dihidupmu akhir-akhir ini Mak, aku tahu hidup menampar begitu keras belakangan ini. Air matamu tumpah begitu sering. Semangatmu terbang jauh semenjak ditinggal kekasih hidupmu tanpa pamit. Senyumpun sepertinya terpaksa hadir diwajahmu. Aku melihat semua itu dalam pahit dan getir yang sama. Tak mampu kuberikan bahagia yang kupunya. Bahagiamu tertutup kabut. Jalangnya hidup merajai segala inderamu. Membuat matahari di kepalamu tertutup redup kehilangan cahayanya. Mak, tulangmu memang tak sekokoh yang dulu untuk melangkah. Rupamu memang tak seindah yang dulu tempat senyum merekah memesona. Tapi hatimu masih luas tempatku pulang. Pundakmu selalu ada saat duniaku tak baik-baik saja. Kau adalah alasanku sejauh ini bertahan dibalik perihnya perjalanan. Tak pernah bosan kau bilang sederhana dan sabar adalah ...